Februari 24, 2011

Home > > Banyuwangi | Putu Praba Darana

Banyuwangi | Putu Praba Darana

Roman sejarah Blambangan — berdirinya kota Banyuwangi! Perjuangan dan cinta yang menyatu.

“Aku tidak menginginkan tahta Blambangan,” tegas Ayu Tunjung, “sebab aku tidak sudi bekerjasama dengan bangsa asing yang menginjak-injak pertiwiku.”

Mas Ayu Tunjung memang memilih hidup sebagai rakyat biasa. Padahal, sebagai putri almarhum Prabu Mangkuningrat, dia lebih berhak atas tahta Blambangan dibanding Mas Ngalit, yang oleh VOC ditunjuk sebagai penguasa baru Blambangan. Bersama Rsi Ropo, satu-satunya putra Wong Agung Wili yang masih hidup, Mas Ayu Tunjung memimpin kawula Blambangan yang tinggal tiga ribu jiwa itu untuk tetap menjaga hati mereka, agar tidak ikut terampas oleh kekuatan asing yang menjarah-rayah Bumi Semenanjung.

Nampaknya prahara masih akan datang. Di saat Ayu Tunjung dan Rsi Ropo baru mengecap kebahagiaan sebagai suami-istri, Mas Ngalit datang, dan dia sangat tergila-gila pada wanita cantik itu. Mas Ngalit bertekad untuk menjadikan Ayu Tunjung sebagai permaisurinya. Bahkan, sebuah istana indah pun telah didirikannya bagi Ayu Tunjung di Banyuwangi—ibukota baru Blambangan yang berhasil dibangunnya dengan jalan berutang pada VOC.

Banyuwangi adalah buku ketiga trilogi:
Tanah Semenanjung
Gema di Ufuk Timur
Banyuwangi

Download  :  Banyuwangi (DjVu file)


Artikel yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar