Sinopsis
"Khhaau.. kemanakannnhh.. gigiiiku ...?"
Surehna membuka mulut. Ia ingin menjerit. Tetapi yang keluar hanya suara terbata-bata, "Si..siapa ka, kauu?"
"Gigiku... ak... khuuu memerlukan gigiku....!
Surehna gemetar dengan hebat. Peluh dingin membuat tubuhnya yang telanjang seperti baru saja keluar dari kamar mandi tanpa sempat mengeringkannya dengan handuk. Ia melorot jatuh, dengan kedua lutu bertahan di lantai, tak ubahnya seorang peaskitan yang memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
"Ak... ku... aku...."
Surehna membuka mulut. Ia ingin menjerit. Tetapi yang keluar hanya suara terbata-bata, "Si..siapa ka, kauu?"
"Gigiku... ak... khuuu memerlukan gigiku....!
Surehna gemetar dengan hebat. Peluh dingin membuat tubuhnya yang telanjang seperti baru saja keluar dari kamar mandi tanpa sempat mengeringkannya dengan handuk. Ia melorot jatuh, dengan kedua lutu bertahan di lantai, tak ubahnya seorang peaskitan yang memohon pengampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
"Ak... ku... aku...."