Maret 02, 2011

Home > > eBook Shalat Khusyu

eBook Shalat Khusyu

Shalat merupakan perjalanan ruhani menuju Allah
Shalat merupakan pertemuan hamba dengan Allah tanpa perantara
Mengapa shalat khusyu’ sulit didapatkan?
Mencoba konsentrasi
Niat
Tuma’ninah, sebuah tekhnik relaksasi dalam shalat
Wudhu’ merupakan syarat sah dan kesempurnaan shalat
Persiapan untuk latihan relaksasi dan olah spiritual (dzikrullah)

Dalam bahasa Arab, kata shalat setidaknya mengandung dua pengertian. Pertama, shalat berarti ikatan sebagaimana ditemukan dalam kata shilaturahmi, yaitu saling bertemu untuk mengikat tali kasih sayang. Kedua, shalat bermakna doa. Dan memang demikianlah, shalat semestinya senantiasa menyadarkan kita bahwa sesungguhnya dorongan hati terdalam itu selalu ingin terikat dan mengikatkan diri dengan Allah, persis anak kecil yang selalu ingin berdekatan dengan ibunya. Betapa tidak, karena Allah adalah yang serba Maha, yang digenggaman-Nya nasib seluruh alam semesta dan seisinya. Kalau kita tidak selalu ingat, mengikatkan diri dan berserah diri kepada Allah, sementara manusia adalah ciptaannya yang paling mulia, lalu kepada siapa mau bersujud dan berserah diri? Dalam pengertian inilah sesungguhnya juga tersimpan spirit kata Islam (sikap berserah diri) pada Allah, sehingga dalam ajaran Islam, salah satu perintah yang sangat menonjol adalah mendirikan shalat.

Shalat dalam pengertian dan prosedur yang formal adalah yang diwajibkan lima kali sehari dengan gerakan dan bacaan yang standar. Ini yang wajib. Sedangkan yang masuk kategori sunnah jumlahnya bisa lebih banyak lagi. Namun Iebih dari sekedar mengulang-ulang.gerakan dan bacaan, tidak kalah pentingnya shalat mestinya adalah juga aktivitas intelektual dan pendakian spiritual sehingga benar-benar bersambung antara kesadaran tertinggi manusia dengan Tuhannya. Di sinilah maka shalat juga berarti doa. Berdoa artinya berbisik, menyeru dan meminta pada Allah. Dan Allah pun gantian akan membalas doa dan bisikan hamba Nya. Hanya saja bisikan Allah begitu lembut, hanya telinga hati nurani yang mampu menangkap dengan jernih. Sementara manusia lebih senang mendengarkan apa yang disajikan oleh indera, sehingga balasan Allah samar-samar atau bahkan tidak terdengar.

Sekali pun relatif tipis, namun buku ini menyajikan butir-butir yang sangat mendasar dan inspiring mengenai shalat. Kalau dilihat dari tema dan jumlah halaman, tentu buku serupa bertebaran di toko buku dengan halaman yang jauh lebih tebal dan rujukan ayat AIQur’an maupun Hadith yang jauh lebih banyak. Bagi saya, buku ini merupakan catatan dan refleksi sekilas dari pengalaman dan pencarian panjang pengarangnya dalam mencari kebenaran dalam rangka menemukan kedamaian dan makna hidup. Dengan kata lain, sulit menimbang bobot buku ini kalau tidak disertai dengan mengikuti dialog intelektual dan pelatihan spiritual yang diadakan oleh Abu Sangkan. Di samping sebagai modul pelatihan shalat khusyu’, buku ini bagaikan puncak gunung es dari perjalanan spiritual Abu Sangkan, bahwa puncak dari aktivitas hidup adalah sikap pasrah pada Allah. Hanya saja, bagaikan gunung es yang mengapung di lautan, lebih dari dua pertiga pengalaman, pengetahuan dan kepribadian Abu Sangkan tentu tidak terlihat sepenuhnya dalam buku ini.

Download  :
Shalat Khusyu
Khusyu Itu Mudah


Artikel yang sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar